By Kevin
Penghematan energy dapat dimulai dari mana
saja, salah satunya dari dapur. Sebagaimana kita ketahui, dapur merupakan ruang
pengolahan bahan makanan yang digunakan setiap hari. Pengolahan makanan
tersebut memerlukan air, api, listrik, dan gas, dan bahan bakar lainnya.
Penggunaan energy yang efisien di dapur pada akhirnya dapat menghemat
penggunaan energy dan biaya di rumah secara menyeluruh. Sebenarnya, hanya
diperlukan langkah-langkah sederhana untuk menghemat penggunaan energy di
dapur, di antaranya sebagai berikut.:
Pastikan area dapur memiliki ventilasi, minimal
sebesar 20 persen dari luas lantai. Pemanfaatan cahaya matahari yang optimal
dapat menghemat energy karena mengurangi penggunaan lampu.
Tempatkan kulkas minimal 15 centimeter dari
tembok rumah. Hindarkan peletakkan kulkas berdekatan sumber panas seprti komor,
oven, radiator, dan cahaya matahari langsung. Perbedaan termperatur yang
ekstrem dapat mengurangi efisiensi kerja setiap alat sehingga daya yang
dibutuhkan lebih besar. Hindarkan juga meletakkan lemari pendingin dari cahaya
matahari langsung.
Atur suhu kulkas pada suhu ideal yang berada
dikisaran 2-4 derajat celcius. Untuk freezer,
atur pada suhu ideal 17 sampai 15 derajat Celsius. Sebaiknya ganti kulkas yang
sudah tua, yang dibeli tahun 2001 dan sebelumnya dengna kulkas baru. Hal ini
mengingat dalam 10 tahun, kulkas mengalami peningkatan kebutuhan daya hingga
mencapai 75 percent. Sementara, kulkas baru dengan standar hemat energy dapat
menghemat hingga 20 percent.
Gunakan lampu setempat (task lighting) untuk memasak. Nyalakan saat
benar-benar dibutuhkan saja.
Pada saat memasak, tutuplah panic/penggorengan untuk
mencegah hilangnya panas yang dihasilkan api. Bila panas terbuang, makanan
lebih lama matang sehingga bahan bakar yang dibutuhkan akan lebih banyak.
Informasi lebih lanjut mengenai Interior Design, silakan
menghubungi bilikbagus.blogspot.com
atau ornamentlandscape.blogspot.com