Sabtu, 08 Agustus 2015

Awali Penghematan Energi dari Dapur

By Kevin
Penghematan energy dapat dimulai dari mana saja, salah satunya dari dapur. Sebagaimana kita ketahui, dapur merupakan ruang pengolahan bahan makanan yang digunakan setiap hari. Pengolahan makanan tersebut memerlukan air, api, listrik, dan gas, dan bahan bakar lainnya. Penggunaan energy yang efisien di dapur pada akhirnya dapat menghemat penggunaan energy dan biaya di rumah secara menyeluruh. Sebenarnya, hanya diperlukan langkah-langkah sederhana untuk menghemat penggunaan energy di dapur, di antaranya sebagai berikut.:
Pastikan area dapur memiliki ventilasi, minimal sebesar 20 persen dari luas lantai. Pemanfaatan cahaya matahari yang optimal dapat menghemat energy karena mengurangi penggunaan lampu.
Tempatkan kulkas minimal 15 centimeter dari tembok rumah. Hindarkan peletakkan kulkas berdekatan sumber panas seprti komor, oven, radiator, dan cahaya matahari langsung. Perbedaan termperatur yang ekstrem dapat mengurangi efisiensi kerja setiap alat sehingga daya yang dibutuhkan lebih besar. Hindarkan juga meletakkan lemari pendingin dari cahaya matahari langsung.
Atur suhu kulkas pada suhu ideal yang berada dikisaran 2-4 derajat celcius. Untuk freezer, atur pada suhu ideal 17 sampai 15 derajat Celsius. Sebaiknya ganti kulkas yang sudah tua, yang dibeli tahun 2001 dan sebelumnya dengna kulkas baru. Hal ini mengingat dalam 10 tahun, kulkas mengalami peningkatan kebutuhan daya hingga mencapai 75 percent. Sementara, kulkas baru dengan standar hemat energy dapat menghemat hingga 20 percent.
Gunakan lampu setempat (task lighting) untuk memasak. Nyalakan saat benar-benar dibutuhkan saja.
Pada saat memasak, tutuplah panic/penggorengan untuk mencegah hilangnya panas yang dihasilkan api. Bila panas terbuang, makanan lebih lama matang sehingga bahan bakar yang dibutuhkan akan lebih banyak.
Informasi lebih lanjut mengenai Interior Design, silakan menghubungi  bilikbagus.blogspot.com atau ornamentlandscape.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar