Menyesuaikan Bentuk
Karpet dengan Ruangan
By Kevin
Ornament suatu ruang dapat semakin tampak cantik dengan
kehadiran selembar karpet. Secara umum, sebagaimana ditulis Ideaonline.co.id,
karpet berbentuk persegi panjang menjadi yang paling banyak dipilih. Alasannya,
bentuk ruang pada umumnya adalah kotak.
BOLEH-BOLEH saja
jika kita mau menerapkan bentuk karpet bulat atau oval. Namun, perlu
diperhatikan juga factor harmonisasi
ruang. Karpet berbentuk built ibsa dipakai untuk “mengikat” perabotan di
ruang keluarga. Namun, jika ruang tersebut berbentuk persegi, akibatnya akan
muncul kesan penuh. Karpet bulat lebih pas dipakai sebagai dasar meja
yangberada di foyer. Pasalnya, meja akan
terliaht angguna dan memiliki hierarki yang tinggi.
Bila kita membeli karpet dengan tujuan untuk mempercantik
ruang, sebaiknya amati dulu pola ruangan secara keseluruhan. Perhatikan warna
dinding, bentuk dan bahan meja-kursi, model pintu dan kusen, serta elemen
lainnya. Ini penting agar kita bisa memilih karpet yang dapat menghadirkan komposisi yang pas. Saat padu padan tersebut,
usahkan salah satu elemen tidak tampil terlalu keras atau lembut.
Adapun memasang karpet berbentuk oval juga sah-sah saja asal
sesuai proporsi dimensi ruangan. Karpet oval dianggap lebih sesuai jika
diletakkan pada baigan foyer. Kalau karpet ini akan dipasang di ruang tamu atau
ruang keluarga, meja-kursi di atasnya harus lebih kecil dari ukuran karpet. Hal
ini penting agar penampilan karpet tidak kalah menarik dari perabotan yang ada
di atasnya.
Yang juga jangan dilupakan, karpet juga punya banyak
“musuh”. Siapa lagi kalau bukan debu, noda makanan, hingga ompol si kecil.
Beberap tindakan sederhana dapat dilakukan untuk mengusir musuh-musuh tadi.
Yang penting, karpet harus dibersihkan secara teratur agar warnanya awet dan
bebas dari kuman penyakit.
Untuk membersihkan debu yang menempel di karpet, gunakan
alat pengisap debu (vacuum cleaner berkekuatan hisap yang mumpuni) minimal tiga
kali sebulan. Beberapa orang bahkan menaburkan soda kue ke atas karpet satu jam
sebelumnya. Sekali dalam enam bulan, cucilan karpet dengan deterjen khusus.
Kegiatan ini akan merepotkan dan memerlukan tempat yang luas untuk menjemur.
Oleh sebab itu, kita bisa memanfaatkan jasa pencucian karpet yang sudah mudah
ditemui di lingkungan perkotaan.
Seitap dua atau tiga bulan sekali kita bisa mengubah
posisi karpet agar bidang yang sering
diinjak atau dilewati orang bisa
berganti posisi. Ini perlu dilakukan agar warna karpet selalu seimbang
(tidak terkesan belang).
Karpet juga tak bisa lepas dari ancaman noda, semisal
tetesan es krim atau rempah penganan dan sebagainya. Bila terlanjur terpapar
noda, kita bisa menggunakan alcohol. Caranya, basahi kain kering dengan alcohol
lalu tekan kain secara perlahan pada karpet yang terkena noda es krim tadi.