Plus-minus Bahan
Terali
By Kevin
Ada banyak cara untuk membuat rumah terhindar dari aksi
pencurian. Semisal, memasang CCTV, memagari dengan kawat berduri, memelihara
anjing penjaga, dan memasang terali di setiap jendela. Cara terakhir bisa jadi
yang jamak dilakukan orang
DI samping itu,
terali dengan segala rupa desainya bisa menjadi penambah nilai estetika rumah.
Meski telah dipasang dengan perhitungan tepat, masih saja ada pencuri yang
mampu membongkar terali. Tamu tak diundang itu umumnya merusak terali dengan
gergaji besi atau membuka satu per satu sekrupnya.
Agar terali dapat menahan pencuri masuk atau setidaknya
menghambat aksinya, kita bisa memilih terali dengan bahan yang baik. Para
pandai besi biasanya menyediakan empat pilihan bahan terali, yakni kayu, besi, aluminium, dan baja
yang didesain serta harganya bervariasi.
Dari sisi keindahan, terali kayu menjadi yang paling baik.
Bahan kayu membuat rumah tidak seperti penjara. Namun, bahan kayu paling
berisiko dibobol maling karena amat mudah dipotong.
Sementara itu, terali alumunium harganya relatif lebih murah
dibanding kayu dan baja. Aluminium juga tahan karat dan ringan. Namun aluminium
bersifat lunak, membuat bahan ini mudah dirusak bahkan menjadi salah satu obyek
yang diincar pencuri.
Terali besi atau besi tempa adalah yang paling banyak
digunakan. Bahan ini cukup kuat shingga menyulitkan pencuri untuk
membongkarnya. Namun, terali besi lebih mudah berkarat jika tak dirawat atau
dilapisi cat antikarat. Bila sudah berkarat, besi pun mudah patah, dan tak lagi
sulit digergaji.
Adapun terali yang paling tangguh adalah terali baja. Terali
ini harganya paling mahal dibanding bahan lainnya. Selain itu, bobotnya cukup
berat sehingga pemasangannya lebih sulit.
Memasang terali sebaiknya dilakukan dengan pertimbangan yang
matang. Sebab, jika terjadi keadaan darurat, kebakaran misalnya, terali malah
bisa menjadi penghalang untuk menyelamatkan diri.
Dalam konteks yang lebih luas, keamanan tempat tinggal
sebaiknay bukan hanya menjadi urusan individual. Jika warga suatu pemukiman
memiliki kesadaran kolektif untuk menjaga keamanan lingkungan, niscaya maling
pun enggan mampir.