Kamis, 03 Maret 2016

ORNAMEN

Plus-minus Bahan Terali
By Kevin
Ada banyak cara untuk membuat rumah terhindar dari aksi pencurian. Semisal, memasang CCTV, memagari dengan kawat berduri, memelihara anjing penjaga, dan memasang terali di setiap jendela. Cara terakhir bisa jadi yang jamak dilakukan orang
DI samping itu, terali dengan segala rupa desainya bisa menjadi penambah nilai estetika rumah. Meski telah dipasang dengan perhitungan tepat, masih saja ada pencuri yang mampu membongkar terali. Tamu tak diundang itu umumnya merusak terali dengan gergaji besi atau membuka satu per satu sekrupnya.
Agar terali dapat menahan pencuri masuk atau setidaknya menghambat aksinya, kita bisa memilih terali dengan bahan yang baik. Para pandai besi biasanya menyediakan empat pilihan bahan  terali, yakni kayu, besi, aluminium, dan baja yang didesain serta harganya bervariasi.
Dari sisi keindahan, terali kayu menjadi yang paling baik. Bahan kayu membuat rumah tidak seperti penjara. Namun, bahan kayu paling berisiko dibobol maling karena amat mudah dipotong.
Sementara itu, terali alumunium harganya relatif lebih murah dibanding kayu dan baja. Aluminium juga tahan karat dan ringan. Namun aluminium bersifat lunak, membuat bahan ini mudah dirusak bahkan menjadi salah satu obyek yang diincar pencuri.
Terali besi atau besi tempa adalah yang paling banyak digunakan. Bahan ini cukup kuat shingga menyulitkan pencuri untuk membongkarnya. Namun, terali besi lebih mudah berkarat jika tak dirawat atau dilapisi cat antikarat. Bila sudah berkarat, besi pun mudah patah, dan tak lagi sulit digergaji.
Adapun terali yang paling tangguh adalah terali baja. Terali ini harganya paling mahal dibanding bahan lainnya. Selain itu, bobotnya cukup berat sehingga pemasangannya lebih sulit.
Memasang terali sebaiknya dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Sebab, jika terjadi keadaan darurat, kebakaran misalnya, terali malah bisa menjadi penghalang untuk menyelamatkan diri.
Dalam konteks yang lebih luas, keamanan tempat tinggal sebaiknay bukan hanya menjadi urusan individual. Jika warga suatu pemukiman memiliki kesadaran kolektif untuk menjaga keamanan lingkungan, niscaya maling pun enggan mampir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar