Senin, 04 April 2016

ORNAMEN

Kasur yang Sesuai Kebutuhan
Oleh Kevin
Kasur bukan sekadar peralatan pendukung tidur. Ahli kesehatan banyak yang telah melakukan penelitian tentang manfaat kasur untuk kesehatan. Penelitian yang terkait kesehatan ini malah kian focus pada pengaruh kasur terhadap kondisi tulang belakang manusia.
SELAIN mengantarkan kita agar daapt tidur lelap, kasur di masa kini didesain untuk menambah penampilan apik dari desain interior kamar. Karena menyangkut rasa tentang keindahan, rancangan kasur pun makin beragam dan berusaha menangkap berbagai selera konsumen.
Desain apik saja tak cukup, sebab produsen kasur juga mengaplikasikan beragam teknologi yang diklaim membuat konsumen kian puas memakai produknya. Akibatnya, harga kasur bisa mencapai puluhan juta rupiah. Namun, semahal apa pun harganya, hampir semua kasur memiliki kekurangan di samping kelebihannya. Untuk itu, konsumen harus jeli saat memilih kasur agar sesuai dengan kebutuhan tidur kita. Di pasara nada beberapa jenis kasur, berikut di antaranya.
Pertama, kasur busa. Bahan pembutan kasur busa telah melalui proses kimiawi. Kasur ini lebih dahulu hadir di pasaran daripada spring bed. Bahan busa membaut kasur jenis ini cukup empuk dan nyaman. Kualitas kasur busa tergantung pada jenis busa yang digunakan. Namun, umur pemakaian kasur ini umumnya tak lama. Sebab, busa yang terus-menerus ditindih bobot badan penggunanya akan berkurang kelenturannya dan kemudian kempes.

Kasur busa juga dinilai panas. Disamping itu, sejumlah ahli berpendapat, banyak kasur busa yang mengandung bahan polybrominated dipherilethers, yaitu senyawa kimia yang mengandung karbon dan bromine. Senyawa ini dinilai membawa efek tidak baik terhadap kesehatan.
Kedua, kasur kapuk. Kasur ini merupakan perlengkapan tidur tradisional yang dikenal luas masyarakat. Kasur yang bahannya berasal dari pohon randu ini dianggap mampu menyerap panas. Kasur kapuk tergolong nyaman dipakai karena empuk. Jika kempes setelah dipakai sekian lama, umumnya cukup dijemur di bawah terik matahari agar kapuk mengembang lagi.
Namun, kasur kapuk sering tak cocok untuk penyandang alergi. Sebab, penumpukan debu di permukaan kasur sulit dibersihkan dan kutu busuk kerap hidup di sela-sela kasur. Belum lagi jika da bagian kasur yang sobek, kapuk bisa menyebul keluar dan menyebabkan gangguan pernapasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar