Selasa, 12 April 2011

Interior

Sofa dari masa ke masa

Oleh Kevin

Soffah, couch, coucher, dan divan. Begitulah orang-orang dari berbagai Negara menyebut si kursi cantik alias sofa. Indonesia sendiri lebih suka menggunakan istilah sofa yang berasal dari bahasa Arab, soffah. Namun, tahukah anda bahwa konon sofa digunakan sebagai tempat membaringkan mayat?

Dilihat dari segi fisik, sofa pada umumnya terdiri dari beberapa pilihan. Ada yang tiga dudukan (three seaters), dua dudukan (two seaters) atau lazim disebut dengan istilah love seats, dan satu dudukan (one seater).

Menilik sejarah sofa memang menarik. Contohnya, di Mesir dan Yunani Kuno, sofa bisa mencerminkan status pemiliknya. Semakin tinggi sofa, semakin tinggi pula status si pemilik.


Ekstrem

Fakta menarik tentang sofa muncul dari seorang pelukis bernama John Collier (1850-1934). Dia melukis The Death of Cleopatra yang memberikan ilustrasi berupa sofa yang mengadopsi anatomi tubuh binatang dan memiliki fungsi yang sangat uni, yaitu sebagai tempat membaringkan mayat.

Penggunaan sofa yang ekstrem tersebut memang hanya ada di dalam lukisan, tetapi paling tidak itu menjadi bukti bahwa sofa berfungsi sebagai tempat berbaring. Sebelum berbentuk seperti sekarang, ternyata sofa yang diproduksi sebelum abad 16 banyak dihiasi kaki-kaki kayu yang diukir indah.

Lalu, sejak awal abad 17, sofa dengan bahan pembungkusnya telah menjadi pelengkap mebel di rumah hunian. Terbukti, kini sofa dapat ditemukan hampir di setiap hunian. Melalui kursi yang satu ini, anda bisa melepas penat dengan bersandar ke bantalan lengan, anda bisa menonton televise bersama keluarga sembari merebahkan tangan di situ.

Sedikit tips, ketika anda memilih sofa, sebaiknya perhatikan kualitas busa yang digunakan. Biasanya, busa yang bagus dapat bertahan tak kemps lebih dri lima tahun bahkan hingga sepuluh tahun. Selain itu, perhatikan juga kerapian jahitannya. Tentu tak elok melihat sofa yang terlihat bagus dari jauh, tetapi jelek dilihat dari dekat.


Pernggunaan rangka pun sebaiknya diperthatikan. Konon, memilih sofa yang berbahan kayu oven lebih awet karena tahan dari gangguan rayap. Hal lain yang juga penting adalah cover atau upholstery. Untuk melengkapi kecantikan sofa, pilihlah bahan sesuai suasana yang diinginkan. Misalnya, pilihlah yang berbahan kain. Sementara itu, jika anda ingin terlihat lebih formal, cover berbahan kulit sintetis lebih cocok digunakan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar